longsor yang terjadi di kota garut ini kerap sekali terjadi di kala musim hujan terjadi.
Hingga saat ini pun daerah ini masih cukup rawan longsor, untuk itu diharapkan bagi pengguna jalan di daerah ini harus lebih hati-hati dan waspada terhadap longsor.
Tidak hanya longsor, banjir pun sering terjadi di daerah ini dan mengalir hingga ke badan jalan dan menghambat para pengguna jalan.
Pengguna jalan pun masih bingung dan kesusahan melewati jalan ini.
Di perkirakan daerah ini akan terus mengalami longsor setiap musim hujan,
Sekitar ratusan kilometer ruas jalan desa tersebut, sebagian besar berkondisi rusak berat juga banyak terdapat gorong-gorong besar yang tersumbat, akibat kurang mendapatkan pemeliharaan sehingga setiap diguyur hujan deras, air dan lumpur meluap memenuhi badan jalan setinggi puluhan centi meter.
Kondisi tersebut diperparah kerap banyaknya pohon tumbang sepanjang ruas jalan, bahkan sering badan jalan menjadi aliran air nyaris menyerupai sungai, katanya. Sehingga untuk dilintasi pejalan kaki pun sangat sulit, apalagi dilewati berbagai jenis kendaraan bermotor padahal selama ini mobilitas pemasaran hasil pertanian tanaman pangan warga setempat cukup tinggi.
Termasuk masyarakat pedagang setempat, yang setiap hari pula harus berbelanja ke kota kecamatan dan kabupaten, sering terhambat kondisi ruas jalan desa yang acap tertimbun tanah longsor atau terputus total.
Gubernur kemarin didampingi Wakil Bupati Garut Memo Hermawan, Kabag Humas Setda Garut Drs Dik Dik Hendrajaya MSi, Kepala Bakorwil Priangan, Atjep Shahabuddin dan unsur muspida lainnya. Rombongan tiba di Kampung Pasirmuncang, Desa Panyindangan, Pakenjeng sekitar pukul 14.00.
Longsor yang melanda kampung tersebut mengakibatkan 106 rumah warga terancam ambruk, dan 50 rumah di antaranya telah dikosongkan para penghuninya yang mengungsi ke rumah saudara dan tetangga yang dinilai masih aman. Di kawasan ini, gubernur juga mendapati informasi jika longsor juga mengancam areal sawah seluas 15 hektare di kampung tersebut.
Gubernur memberikan bantuan untuk para korban bencana longsor berupa beras 3 ton, mi instan 1.500 bungkus, sarden 1.000 kaleng, kecap 300 botol, biskuit 400 bungkus, kornet 850 kaleng, tikar 50 lembar, dan minyak goreng 100 liter. Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh Wabup Memo Hermawan, untuk kemudian disampaikan kepada para korban.
Gubernur menyarankan agar warga yang tempat tinggalnya rawan terkena bencana longsor direlokasi ke tempat aman.
sumber : - www.kompas.com
- http://rasgar.wordpress.com
Tools Multimedia
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar